Muslim sejati anti korupsi - balaghy

Temukan informasimu di sini

test banner

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Friday, 22 November 2013

Muslim sejati anti korupsi

Muslim anti korupsi Santri Balaghy, Pribadi ideal yang taat dengan agama yang dianutnya. Seperti itulah gambaran seorang muslim sejati. Bukan asal muslim, atau hanya sekedar dalam KTP doang. Akan tetapi seorang muslim yang benar-benar mengerti akan ilmu yang seharusnya diketahui olehnya sebagai seorang muslim dan juga mengamalkan apa yang dipahaminya itu. So, seorang muslim sudah seharusnya anti korupsi.

Betapa tidak. Sebagai muslim yang menganut faham Ahlusunnah atau aswaja, faham islam yang dikatakan rosul dalam hadisnya (aliran yang selamat adalah yang mengikut pada rosul dan sahabatnya), kita telah diajarkan bagaimana bersikap yang jujur dan adil terutama dalam memegang sebuah amanah. Terlebih lagi, pemimpin yang dijadikan sebagai tolak ukur, patokan umat untuk bagaimana bersikap. Baik dan buruknya umat, tidak terlepas dari bagaimana sikap teladannya.

Adakah larangan korupsi dalam islam?
Islam tak mengajarkan kita mengorbankan orang lain demi kepentingan pribadi. Tapi Islam mengajarkan kita untuk berbagi, bukan untuk mengambil apa yang bukan menjadi hak milik kita. Tak ada pengecualian, entah banyak ataupun sedikit. Keduanya tetap adalah hal yang dilarang dan tentunya dosa besar. Terlebih lagi korupsi yang dilakukan sampai merugikan orang lain bahkan negara. Bukan hanya islam saja, bahkan norma adat ataupun peraturan dalam bernegara pun melarang keras tindakan tersebut. Belum pernah balaghy mendengar ada negara yang melegalkan korupsi.

Beberapa larangan korupsi dalam al-qur'an dan hadits

"dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil..."
(Q.S Al-baqoroh,188)

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati allah dan rosul (muhammad) dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan padamu sedang kamu mengetahui."
(Q.S Al-anfal, 27)

"Dari Abdullah bin Amr bin Ash RA berkata Rosululloh melaknat orang yang disuap dan diberi suap."
(HR. Abu dawud dan Tirmidzi)

Mengapa korupsi tetap dilakukan?
Kalau sudah demikian, mengapa hal ini bisa terjadi? Padahal sudah jelas larangan baik dalam islam maupun undang-undang negaranya. banyak alasan yang menjadi motif seseorang melakukan korupsi. Akan tetapi hal mendasar yang melatar belakangi tidak lain adalah Nafsu atau keinginan seseorang. 

Keinginan besar yang tertanam dalam diri seseorang mendorongnya untuk melakukan apapun demi tercapai dan terpenuhinya keinginan tersebut, meski harus menghalalkan cara apapun (kebanyakan orang saat ini). Sahabat juga udah tahu kan pastinya, gimana kalau manusia lagi kepingin sesuatu. Setelah apa yang dipengen terpenuhi, selalu aja nambah dan muncul keinginan lainnya yang lebih besar. Itulah dinamisnya manusia.

Untuk masalah yang satu ini (Nafsu-keinginan), tak ada cara lain untuk meredamnya selain orang tersebut benar-benar mampu NOTO-ATI (menata hati) atau dalam arti lainnya membuat komitmen diri dan menjaganya dengan sepenuh hati. Karena hal ini jauh berbeda dengan keadaan pembiasaan tabia'at (perilaku) seseorang pada umumnya. Beda dengan keinginan untuk ngemil bagi cewek, misalnya. Asalkan si cewek bisa membiasakan diri ga ngemil lagi, insya allah selesai masalahnya. Namun, nafsu seseorag akan selalu mengajak dan membujuknya untuk terus dan terus melakukan hal yang buruk. 

Bayangin aja, misalkan sahabat tahu-tahu disuguhi uang depan mata yang diamanahkan (diinfaqkan) oleh ayah atau seseorang. Sedangkan saat itu sahabat sedang kebelet pengen beli gadget terbaru. Biasanya kalau infaq, orang yang menginfaqkan ga akan meminta pertanggung jawaban apakah uang itu terkirim dengan bukti nota atau kwitansi. Jelas kita dalam keadaan semacam ini jikalau hati tak tertata rapi, maka kemungkinan terbesarnya adalah uang tersebut berkurang atau bahkan habis tak tersampaikan ke tangan yang berhak. Toh sahabat ga perlu khawatir ditanyai tentang uang tersebut. Kalaupun ditanya, jawab udah, beres kan.

Kejadian-kejadian semacam di atas banyak dan seringkali terjadi (dengan studi kasus yang berinovasi). Hal  semacam ini bisa saja dicegah manakala sahabat memiliki tekad bulat dan hati yang kuat untuk tak akan berbuat hal berdosa semacam itu. Hati yang selalu takut akan dosa besar dan pengawasan allah. Hati semacam itulah yang mampu menjaga kita untuk tidak melakukan korupsi dan larangan lainnya. 

Kalau korupsi udah mengakar, solusinya?
Kalau udah kayak gini, solusinya terus bagaimana? 
Kalau menurut balaghy sih solusinya  ada 3

Pemerintah
Pemerintah melalui pendidikan, harus mampu membentuk karakter putra-putri bangsa yang baik. Tidak asal pinter doang. Tapi mengerti dan bisa membedakan mana baik dan buruknya suatu hal dengan tindakannya. Kalo hal itu buruk ya ditinggal, kalo baik silahkan dilakukan. Dimulai dari terbentuknya karakter semacam itulah, Indonesia akan menemukan generasi penerus yang bersih dari ketimpangan dan kecurangan. Sehingga ketentraman dan kesejahteraan lambat laun akan bisa dicapai. 

Disamping itu pula, pemerintah harus tetap memikirkan solusi cerdas pemberantasan KKN. Balaghy yakin koq kalau sistemnya bagus, pelaksananya dan juga lingkungan sekitar mau membantu, insya allah akan mudah ditangani. 

Lingkungan masyarakat
Disamping pemerintah yang berusaha keras memberantas dan membentuk karakter anak bangsa dengan karakter akhlak yang baik, lingkungan masyarakat sekitar juga harus turut serta membantu demi tercapainya Masyarakat Madani. Sebagaimana kita ketahui bersama, lingkungan berperan penting dalam pembentukan karakter seseorang. Bagaimana menentukan seseorang bisa dilihat dari lingkungan mana ia tinggal (contoh: masyarakat timur dan barat Indonesia atau lingkungan kota dan pedesaan). 

Nah, di sinilah peran penting masyarakat terhadap pembangunan bangsa Indonesia. Masyarakat lah yang memiliki peran dalam pembentukan ekosistem yang baik dilingkungannya. Jika masyarakatnya baik, kecil kemungkinan mereka akan melakukan tindak korupsi.

Pribadi muslim itu sendiri
Ini merupakan solusi yang paling jitu untuk memberantas korupsi. Kalo emang ga punya niatan korupsi, ya udah beres deh masalahnya. Tapi low tergiur dengan apa yang ada di depan mata, so sahabat harus berusaha menghindar dengan membenahi dan mengatur hatinya agar tetap lurus. Sahabat pasti bisa berusaha agar berkarakter dengan akhlak seorang muslim. Dengan keinginan yang berangkat dari diri sendiri, akan lebih mudah untuk mencegah diri kita melakukan korupsi.

Sekian artikel Muslim sejati anti korupsi sebagai bentuk pencegahan terhadap maraknya praktek korupsi di negara kita oleh Santri Balaghy. Semoga dengan tulisan ini, bisa memberikan kita informasi yang dapat mengurangi tingkat korupsi di Indonesia, amin. Jangan lupa sebelum beranjak, like dan mohon tweet artikel muslim anti korupsi.

Baca juga artikel islami lainnya di website resmi Nahdlatul Ulama
www.nu.or.id

Semoga bermanfaat,
Salam sahabat balaghy!

Ilustrasi gambar bangka.us

2 comments:

  1. btul itu
    budaya yang keliru semacam itu harus segra dihentikan
    agar tidk merembt lebih dalam lagi

    ReplyDelete
  2. Syukron Akhi, alhamdulillah ini artikel bagus. Ditunggu silaturahimnya di jajangseo-online.blogspot.com

    ReplyDelete

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here